Profil Gitaris
Nama Lengkap
Joe Satriani
Tempat/Tgl Lahir
15 Juli 1956 di Westburry, New York, USA
Group Band Saat Ini
Joe Satriani
Group Band Sebelumnya
The Squares
Pengaruh
Jimi Hendrix, Ritchie Blackmore
Gitar
Ibanez JS Series
Keahlian
Tapping, Alternate Picking, dll
Joe Satriani
Tempat/Tgl Lahir
15 Juli 1956 di Westburry, New York, USA
Group Band Saat Ini
Joe Satriani
Group Band Sebelumnya
The Squares
Pengaruh
Jimi Hendrix, Ritchie Blackmore
Gitar
Ibanez JS Series
Keahlian
Tapping, Alternate Picking, dll
Joe Satriani, pertama kali belajar gitar pada saat berumur 14 tahun. Pada umur 15 tahun, Joe sudah mengajar gitar (selama 3 tahun) kepada beberapa muridnya yang antara lain adalah Steve Vai, Kirk Hammet (Metallica) dan Larry LaLonde (Primus). Dapat dibayangkan betapa tekunnya dan cepatnya Joe mendalami permainan gitarnya.
Sambil mengajar di Second Hand Guitar, Berklee, Joe merilis albumnya yang pertama tahun 1986 yang berjudul Not Of This Earth. Tahun berikutnya, Surfing With The Alien dirilis dan mendapatkan gold dan platinum sales. Tahun 1989 Surfing in a Blue Dream pun dirilis dan mencapai angka 750.000 keping untuk penjualannya dan masuk ke nominasi Grammy Awards. Tahun 1992 The Extremist dirilis yang juga masuk nominasi Grammy Awards dan mencapai peringkat 24 di Billboard chart.
Tahun berikutnya, Time Machine (dobel CD) dirilis. Di tahun 1995 album yang berjudul Joe Satriani dirilis dan lagu My World masuk nominasi Grammy Awards. Tahun 1998 Joe merilis albumnya yang ke delapan berjudul Crystal Planet.
Di tahun 2000 Joe merilis album Engines Of Creation. Di album ini Joe melakukan eksperimen dengan rekaman menggunakan rhytm-rhytm yang dibuat di komputer. Tahun 2001 Joe merilis album live nya Live in San Fransisco.
Selain merilis album solonya, Joe Satriani juga merupakan penggagas diadakannya G3. Bersama Steve Vai, Joe sudah beberapa kali mengadakan konser G3 dengan dewa gitar lainnya seperti Eric Johnson (1996), Adrian Leggs, Kenny Wayne Shepherd dan Robert Fripp (1997), Michael Schenker dan Uli John Roth dengan Brian May sebagai Guest Star untuk show di London dan Patrick Rondat di Perancis (1998) dan John Petrucci (2001).
Joe Satriani juga berpartisipasi dalam proyek Merry Axemas-nya Steve Vai dan memainkan satu lagu Silent Night yang di aransemen ulang dan juga pernah mengisi posisi gitar untuk Deep Purple di tahun 1990an.
Nama Lengkap
Lars Johann Yngve Lannerback
Nama
Yngwie Malmsteen
Tempat lahir
Stockholm, Swedia
Tanggal Lahir
1963-06-30
Group Band Terdahulu
Steeler (1983), Alcatrazz (1984)
Side Project : G3 (2004)
Endorsement : Fender, Dean Markley
Instrument Yang Mampu DimainkanGitar, bass, biola
Proses Belajar
Otodidak
Spesialisasi
Sweep
Lars Johann Yngve Lannerback
Nama
Yngwie Malmsteen
Tempat lahir
Stockholm, Swedia
Tanggal Lahir
1963-06-30
Group Band Terdahulu
Steeler (1983), Alcatrazz (1984)
Side Project : G3 (2004)
Endorsement : Fender, Dean Markley
Instrument Yang Mampu DimainkanGitar, bass, biola
Proses Belajar
Otodidak
Spesialisasi
Sweep
Yngwie Malmsteen merupakan pelopor yang melahirkan seluruh gitaris shredder yang kami tampilkan di website ini. Setelah Eddie Van Halen (Van Halen) pertama kali membawakan tembang “Eruption” pada tahun 1978 yang memperkenalkan teknik “two handed tapping”, Yngwie meluncurkan album klasik baroque shred debutnya “Rising Force” yang mengegerkan komunitas gitar rock, menciptakan standar baru untuk kecepatan & keahlian dalam bermain. Warna “Neo-Classical” yang di bawahkan Yngwie adalah berdasarkan struktur komposisi dari J.S Bach (1685-1750) dan Niccolo Paganini (1782-1840).
Setelah itu muncul para gitaris shredder yang menghasilkan sekian banyak album yang sukses. Hampir setiap minggu muncul gitaris baru yang mengklaim dirinya sebagai gitaris baru yang paling cepat di dunia. Sebagai contoh: Paul Gilbert, Marty Friedman, Jason Becker, Richie Kotzen, Vinnie Moore, Tony Macalpine, Greg Howe, dll. Tidak bisa dipungkiri lagi bahwa Yngwie merupakan pahlawan gitar yang patut diacungi jempol.
Pernikahan ayah Yngwie (seorang kapten tentara) dan ibunya (Rigmor – seniman) diakhiri dengan penceraian tidak lama setelah Yngwie lahir. Di samping itu Yngwie juga memiliki seorang kakak perempuan bernama Ann Louise dan kakak lelaki Bjorn. Yngwie terlahir sebagai anak bungsu yang liar, tidak bisa diatur dan ceria.
Pada awalnya Yngwie mencoba untuk mempelajari piano dan trumpet tetapi ia tidak dapat menguasai alat musik tersebut. Acoustic guitar (gitar bolong) yang dibeli oleh ibunya pada waktu dia berusia 5 tahun juga tidak disentuh Yngwie dan dibiarkan bergelantung di dinding.
Sampai akhirnya pada tgl 18 September 1970, Yngwie melihat sebuah acara spesial mengenai meninggalnya Jimi Hendrix. Di situ Yngwie yang masih 17 tahun tsb menyaksikan bagaimana Jimi Hendrix menghasilkan bunyi feedback guitar dan membakar gitarnya di depan penonton. Pada hari wafatnya Jimi Hendrix tsb lahirlah permainan gitar Yngwie.
Yngwie yang penasaran tersebut kemudian membeli sebuah Fender Stratocaster murah, mencoba memainkan tembangnya Deep Purple dan menghabiskan banyak waktu untuk mengetahui rahasia dari alat instrumen dan musiknya sendiri. Kekaguman Yngwie terhadap Ritchie Blackmore (gitaris Deep Purple) yang dipengaruhi oleh musik klasik dan kekaguman terhadap kakak perempuannya yang sering memainkan komposisi Bach, Vivaldi, Beethoven, dan Mozart, memberikan ide kepada Yngwie untuk menggabungkan musik klasik tersebut dengan musik rock. Yngwie terus bermain seharian penuh sampai tidurpun dia masih tetap bersama gitarnya.
Pada usia 10 tahun, Yngwie menggunakan nama kecil dari ibunya “Malmsteen”, mengfokuskan seluruh energi dia dan berhenti bersekolah. Di sekolah Yngwie dikenal sebagai pembuat onar dan sering berantem, tetapi pintar dalam pelajaran bahasa Inggris dan seni. Ibunya yang menyadari bakat musiknya yang unik, mengizinkan Yngwie tinggal di rumah dengan rekaman dan gitarnya. Setelah menyaksikan violinis Gideon Kremer membawakan komposisi Paganini: 24 Caprices di televisi, Yngwie akhirnya mengetahui bagaimana cara mengawinkan musik klasik dengan skill permainan dan karismanya.
Yngwie dan beberapa temannya merekam 3 lagu demo dan dikirim ke studio rekaman CBS Swedia, tetapi rekaman tersebut tidak pernah digubris atau diedarkan. Oleh karena frustasinya, Yngwie menyadari bahwa dia harus meninggalkan Swedia dan mulai mengirimkan demo rekaman dia ke berbagai studio rekaman di luar negeri. Salah satu dari demo tape Yngwie ternyata jatuh ke tangan konstributor Guitar Player dan pemilik Shrapnel Records: Mike Varney. Akhirnya Yngwie mendapat undangan ke Los Angeles untuk bergabung dengan band terbaru Shrapnel: “Steeler” dan seterusnya yang disebut sebagai sejarahnya. Pada bulan February 1983 Yngwie berangkat dari Swedia ke Los Angeles dengan bekal keahlian dan gaya permainan barunya.
Selanjutnya permainan Yngwie dikenal dunia dengan permainannya yang sangat cepat di intro lagu “Hot On Your Heels”. Yngwie kemudian pindah ke group band Alcatrazz, sebuah band yang bergaya “Rainbow” dan didirikan oleh penyanyi Graham Bonnett. Walaupun telah bergabung dengan Alcatrazz yang menampilkan sekian banyak solo hebat di lagu “Kree Nakoorie”, “Jet to Jet,” dan “Hiroshima Mon Amour”, Yngwie masih merasa terlalu dibatasi oleh band itu sendiri. Akhirnya Yngwie berpikir bahwa hanya album sololah yang menjadi solusi terbaik.
Album solo pertama Yngwie: Rising Force (kini dinobatkan sebagai kitab musik rock Neo-Classical) berhasil memasuki nomor 60 di tangga Billboard charts untuk musik instrumental gitar tanpa berbau komersil. Album ini juga memenangkan nominasi Grammy untuk Instrumental Rock Terbaik. Tidak lama kemudian Yngwie terpilih sebagai Gitaris Pendatang Baru Terbaik di berbagai majalah dan media, Gitaris Terbaik Tahun Itu, dan Rising Force menjadi Album Terbaik untuk tahun itu juga.
Pada 22 June 1987 mendekati ultah Yngwie yang ke-24, Yngwie mengalami kecelakaan dengan mobil Jaguarnya yang mengakibatkan dia koma hampir seminggu. Penyumbatan darah pada otak Yngwie juga menyebabkan tangan kanannya tidak berfungsi. Karena takut akan karirnya yang akan berakhir itu, Yngwie dengan susah payah mengikuti terapi untuk memulihkan kembali tangan kanannya. Setelah itu Yngwie mendapat cobaan lagi dari kematian ibunya di Swedia akibat penyakit kanker yang menghabiskan banyak biaya medical. Jika Yngwie orang lain, mungkin sudah menyerah dengan nasib seperti itu, tetapi Yngwie justru berubah dan kembali ke musiknya dengan semangat tinggi.
Setelah itu Yngwie meluncurkan album yang laris manis seperti Odyssey, Eclipse, Fire & Ice, Seventh Sign, I Can’t Wait, Magnum Opus, Inspiration, Facing the Animal, Alchemy, War To End All Wars dan akhirnya Yngwie berhasil mewujudkan cita-citanya untuk bermain bersama sebuah Orkestra penuh di salah satu album terbarunya: Concerto Suite for Electric Guitar and Orchestra in Eb minor, Op. 1 (tahun 1998).
Ketika merelease albumnya Eclipse (1990), Yngwie sempat tour dan membuat konser yang sukses di Indonesia (Jakarta, Solo, & Surabaya). Rencananya pada bulan July 2001 ini Yngwie juga akan konser kembali di Indonesia, namun dibatalkan karena pemerintah USA & istrinya menasehati Yngwie akan keamanan politik di Indonesia. Padahal tiket Yngwie sudah sempat laku keras di Indonesia, penggemar Yngwie di Indonesia boleh kecewa. Kapan lagi Yngwie akan konser di Indonesia apabila keadaan politik Indonesia masih seperti ini?
Album-album berikutnya adalah Attack!! yang memuat nomor hits instrumental Baroque & Roll. Pada tahun 2003, Yngwie diajak bergabung dalam formasi G3 bersama Joe Satriani dan Steve Vai yang menelurkan 1 album dan 1 video. Setelah selesai tur bersama G3, ia merampungkan album terbarunya Unleash The Fury. Album tersebut direlease diawal taun 2005.
Album-album berikutnya adalah Attack!! yang memuat nomor hits instrumental Baroque & Roll. Pada tahun 2003, Yngwie diajak bergabung dalam formasi G3 bersama Joe Satriani dan Steve Vai yang menelurkan 1 album dan 1 video. Setelah selesai tur bersama G3, ia merampungkan album terbarunya Unleash The Fury. Album tersebut direlease diawal taun 2005.
Nama LengkapI Wayan Balawan
Style
8 Finger Tap Independent
Tempat/Tgl Lahir
Bali, 9 Sept 1973
Kewarganegaraan
Indonesia
Gitar
Stephallen Guitar
Ukuran senar
009
Pickup
Stock Ibanez V2 & V1
Amplifier
Laney
Pendidikan Musik
Australian Institute Of Music, Sydney – Australia
Album
Batuan Ethnic Fusion – Globalism & Balawan Solo (Produksi Acoustic Music Records Germany)
Pengalaman Manggung InternasionalWakil Asia dengan gitaris Jepang Isato Nakagawa dalam East Meet West Guitar Festival di Edenkoben Jerman Mei 2000, Duet dengan gitaris Australia: Tommy Emanuel di Open Strings Festival di Osnabrueck Jerman, tahun 2001 dan Wakil Asia untuk manggung di hell Blues Festival di Norwegia, 13 Sept 2001.
Style
8 Finger Tap Independent
Tempat/Tgl Lahir
Bali, 9 Sept 1973
Kewarganegaraan
Indonesia
Gitar
Stephallen Guitar
Ukuran senar
009
Pickup
Stock Ibanez V2 & V1
Amplifier
Laney
Pendidikan Musik
Australian Institute Of Music, Sydney – Australia
Album
Batuan Ethnic Fusion – Globalism & Balawan Solo (Produksi Acoustic Music Records Germany)
Pengalaman Manggung InternasionalWakil Asia dengan gitaris Jepang Isato Nakagawa dalam East Meet West Guitar Festival di Edenkoben Jerman Mei 2000, Duet dengan gitaris Australia: Tommy Emanuel di Open Strings Festival di Osnabrueck Jerman, tahun 2001 dan Wakil Asia untuk manggung di hell Blues Festival di Norwegia, 13 Sept 2001.
I Wayan Balawan lahir di Gianyar, Bali, Indonesia pada tanggal 9 Sept 1973. Balawan mulai bermain musik sejak usia 8 tahun dan kemudian membentuk bandnya ketika masih di sekolah dasar. Balawan memainkan beberapa lagu Scorpions, Deep Purple dan Beatles. Berhubung bosan dengan musik rock, sesudah lulus sekolah Balawan pindah ke Sydney untuk belajar gitar jazz dan vokal di Australian Institute Of Music. Balawan juga memperoleh beasiswa selama 3 tahun untuk Diploma Of Music.
Balawan menjadi dikenal di Sydney selama 5 tahun sampai akhirnya dia kembali ke kampung halamannya di Bali pada tahun 1997 dan kemudian membentuk band bernama Batuan Ethnic Fusion (Musik Etnis Bali yang dikombinasikan dengan musik Jazz). Album perdana Batuan Ethnic Fusion berjudul “Globalism” akhirnya dirilis.
Balawan adalah seorang gitaris yang sangat berbakat dengan gaya permainan yang sangat khas, yang dikenal dengan teknik “Touch Tapping Style” (seperti halnya Stanley Jordan). Sebuah permainan yang memanfaatkan ke-delapan jari untuk memainkan tap pada fretboard. Sekilas permainan ini kelihatan seperti permainan piano: permainan bass, chord dan melody, semuanya dimainkan dengan jari kiri dan jari kanan… nyaris tanpa dipetik. Permainan Balawan terkesan sangat halus dan licin. Uniknya Balawan mendevelop sendiri tap independent di mana permainan jari kiri dan kanan bener-bener tidak ada hubungannya (berbeda sama sekali). Untuk mewujudkan hal ini, Balawan juga melatih teknik independent ini pada permainan drum. Sungguh merupakan sebuah kejutan ketika Balawan mendatangi studio milik Gitaris.com, ternyata Balawan merupakan seorang pemain drum yang cukup baik pula.
Di Indonesia Balawan telah diakui sebagai salah satu gitaris terbaik di Indonesia, Balawan sudah sering mengisi acara TV di Indonesia dan tampil di Jazz cafe, Ubud (Bali) bersama bandnya Batuan Ethnic Fusion dan grup jazznya. Balawan adalah seorang guru gitar dan sering tampil di beberapa sekolah musik di Indonesia. Balawan juga diendorse oleh Ibanez dan Laney.
Sebelumnya Balawan juga telah melakukan tour di Eropa: East Meet West Gitarren Festival Edekoben Germany 2000 Tour, tour ke 20 kota di Germany pada tahun 2001, tour ke Hell Blues Festival di Norway (Sept 2001) dan merilis album solonya yang diproduksi di Jerman pada tahun 2001.
Tahun 2005 Balawan merelease album solonya yang berjudul Magic Fingers. Album yang setengah idealis dan setengah komersil ini tidak hanya menampilkan permainan instrumental gitar saja, namun menyajikan juga kemampuan olah vocal Balawan. Ia juga mendaur ulang beberapa lagu yang sempat ngehits di tahun 80-an seperti Semua bisa bilang ciptaan Charles Hutagalung dan Arti Kehidupan ciptaan Oddie Agam. Hits instrumental yang paling mengesankan adalah Mainz In My Mind yang sering dimainkan oleh Balawan di beberapa pertunjukannya. Pada saat merelease album ini Balawan telah menggunakan gitar double neck buatan pabrik gitar Stephallen yang asli Sidoarjo, Jawa Timur, yang juga mengendorse nya sebagai artis utama.
Tahun 2006 ia juga pernah tampil dalam konser ’5 Gitar Master’ di Yogyakarta yang menampilkan Eet Sjahranie, Ian Antono, Eross Chandra, dan Ridho Slank.
Nama Lengkap
Paul Brandon Gilbert
Tempat/Tgl Lahir
6 November 1966 di Carbondale Illinois – USA.
Group Band Saat Ini
Racer X
Group Band Sebelumnya
Racer X, Mr.Big
Pengaruh
Eddie Van Halen
Pendidikan
Tamatan GIT (Guitar Institute Of Technology) dan Instruktur GIT.
Gitar
Ibanez Paul Gilbert Model (PGM) Signature Series
Keahlian
Alternate Picking, String Skipping, Arpeggio, dll.
Paul Brandon Gilbert
Tempat/Tgl Lahir
6 November 1966 di Carbondale Illinois – USA.
Group Band Saat Ini
Racer X
Group Band Sebelumnya
Racer X, Mr.Big
Pengaruh
Eddie Van Halen
Pendidikan
Tamatan GIT (Guitar Institute Of Technology) dan Instruktur GIT.
Gitar
Ibanez Paul Gilbert Model (PGM) Signature Series
Keahlian
Alternate Picking, String Skipping, Arpeggio, dll.
Paul Gilbert merupakan salah satu dewa gitar seperti halnya Steve Vai, Yngwie, John Petrucci lainnya. Sebelumnya Paul dikenal melalui group bandnya Mr.Big, rekaman Mr.Big yang laku keras turut membesarkan nama Paul di dunia musik rock.
Paul sendiri sudah cukup mengegerkan dunia gitaris pada tahun 86-87 sebagai pemain gitar tercepat di dunia ketika Paul masih bergabung dengan group band Racer X. Teknik permainannya telah sempurna saat ia baru menginjak 17 tahun itu.
Pada usia 5 tahun (1971) Paul sudah mulai mempelajari gitarnya, 10 tahun berikutnya (1981) Paul coba mengirim demo rekamannya ke produser Mike Varney dan di luar dugaanya Mike sangat mengagumi permainannya di samping Tony Macalpine.
Pada tahun 1984 Paul pindah ke LA dan melanjutkan sekolah gitarnya ke GIT (Guitar Institute of Technology) dan kini telah menjadi instruktur sekolah gitar bergengsi ini.
Pada tahun 1986 dia bergabung dengan band pertamanya Racer X dengan album debutnya “Street Lethal “, kemudian “Second Heat” (1987) & “Live! Extreme Volume” (1988).
Pada tahun 1989 Paul meninggalkan Racer X dan bergabung dengan group band MR.BIG dengan pemain bass yang disegani “Billy Sheehan”, vocalis Eric Martin dan drummer Pat Torpey.
Mereka meluncurkan album pertamanya “MR.BIG” dan MR.BIG tampil untuk pertama kalinya di Jepang pada bulan Oktober.
Selanjutnya Paul meluncurkan album berikutnya: “Live! Raw Like Sushi” (1990), “Mr Big – Lean into it” (1991), “Mr.Big – San Francisco Live” (1992), “Racer X – Live Extreme Volume 2″ (1992), “Mr.Big – Bump Ahead” (1993), “Mr.Big – Live! Raw Like Sushi 2″ (1994), “HEY MAN” & ” The best of MR.BIG” (1996), “Hard Rock Cafe”, ” Live At Budokan ” & solo ” King of Club” (1997)
Lagu “To Be With You” (dari Album “Lean Into It”) menduduki posisi pertama di majalah Billborad USA selama 3 minggu.
Pada tahun 1998 Paul tampil pertama kali di Jepang dengan solo albumnya. Paul meluncurkan album solo “Flying Dog”. Tahun 1999 Paul kembali ke Jepang dan meluncurkan album solo kedua “Beehive Live” dan album ketiga Racer X “Technical Difficulties”.
Tahun 2003 album Burning Organ dirilis, kali ini masuk ke label Indonesia dibawah naungan Staria Enterprise. Namun album berikutnya, Acoustic Samurai tidak lagi di Staria, melainkan berpindah ke label Variant Music. Kemudian Paul menggelar promo tur album “Spaceship One” hingga ke Indonesia. Hal ini disambut antusias oleh penggemar-penggemarnya, pasalnya banyak artis asal Amerika yang menarik diri karena takut disweeping oleh pihak-pihak tertentu
Tidak ada komentar:
Posting Komentar